Senin, 11 Februari 2013

Pisah Kenal Kepala Sekolah



Taliwang, 19  Januari 2013            
Ada pertemuan pasti ada perpisahan, itulah namanya kehidupan. Tak terkecuali di SDN 1 Taliwang tepatnya hari Sabtu, 19 januari 2013, ada peristiwa penting yaitu Serah Terima dan Pisah Kenal Kepala Sekolah SDN 1 Taliwang. Antara Bapak Muhammad Saleh S.Pd sebagai kepala sekolah yang lama dengan Bapak Mukhsen S.Pd.
Dalam acara pisah kenal yang bertempat di SDN 1 Taliwang, Muhammad Saleh S.Pd sebagai Kepala Sekolah lama berharap di bawah kepemimpinan Bapak Mukhsen, S.Pd  yang lebih muda dan energik, prestasi yang telah dicapai oleh para siswa maupun guru-guru SDN 1 Taliwang bisa dipertahankan atau bahkan semakin ditingkatkan lagi.
Dalam sambutannya, Bapak Mukhsen, S.Pd  sebagai Kepala Sekolah baru mengharapkan dukungan dari para guru, Tenaga Kependidikan, siswa maupun wali murid atau komite untuk bersatu dan bersinergi dalam rangka memajukan sekolah. Jalinan komunikasi yang baik juga sangat diperlukan demi terlaksananya apa yang menjadi visi, misi dan tujuan sekolah.
Mustakim Pattawari LM STP  , selaku Ketua Komite, menyampaikan pesannya kepada Kepala Sekolah baru agar selalu berpijak pada aturan dalam setiap pengambilan keputusan, karena di masa sekarang ini kebijakan kepala sekolah selalu dipantau oleh masyarakat. Oleh karena hal itulah peran komite sekolah menjadi sangat penting untuk membentengi sekolah dari segala macam gangguan dan hambatan.

Terima kasih Bapak, Karena dengan kesabaran dan ketulusan hati Bapak, kami menjadi semakin mengerti akan dedikasi dan keteguhan demi kemajuan SDN 1 Taliwang ini dan Selamat jalan Bapak Muhammad Saleh, jangan pernah lupakan SDN 1 Taliwang tercinta ini. Selamat Datang Bapak Mukhsen S.Pd


 



Selasa, 05 Februari 2013

Kegiatan renang


Taliwang, Oktober 2012
hari sabtu merupakan jadwal yang dipergunakan untuk kelas IV,V dan VI  renang.
 Di damping oleh Pak Khaeruddin,S.Pd atau akrab di panggil “pak Eng” siswa sangat antusias mengikuti materi renang ini. Materi seperti pengenalan kolam, materi tersebut bertujuan sebagai  mereka mengetahui/memahami bagaimana keadaan kolam renang tersebut dan mereka tidak takut terhadap kolam renang tersebut.
Dalam proses pengenalan kolam guru menyuruh anak didiknya untuk mengelilingi kolam renang (bibir kolam) tersebut beberapa kali., setelah itu mereka diintruksi untuk menendang-nendang air dengan salah satu kakinya sambil masih berjalan mengelilingi kolam tersebut, setelah menendang air dengan satu kaki, mereka diintruksikan lagi memegang air dengan tangan sambil jalan kembali.
Setelah kedua kegiatan tersebut dilakukan kemudian anak didik disuruh masuk ke dalam kolam satu-satu dan berjalan dipinggir mengelilingi kolam juga. Agar mereka mengetahui bagaimana keadaan kolam tersebut.
Dalam pengenalan air ada 2 hal yaitu pengenalan air secara disengaja atau tidak disengaja, maksudnya adalah guru memberikan suatu permainan yang menyenangkan dengan tujuan mengenalkan air terhadap anak didiknya. Misalnya memberikan permainan menjaring ikan, yaitu sebuah permainan di dalam kolam dua atau tiga orang berpegangan tangan yang lainya menjadi ikan, dan yang menjadi jala berusaha menangkap ikannya.
 Sebelum masuk kedalam kolam renang, anak didik melakukan pemanasan dengan berlari kecil mengelilingi pinggir kolam, setelah itu anak didik melakukan pemanasan dan perenggangang otot yang di lakukan bersama guru olahraga Pak Mahmudin, S.Pd.



Taliwang, 28 Oktober 2012
Sumpah Pemuda yang selalu diperingati pada tanggal 28 Oktober, memberikan arti tersendiri bagi kalangan pelajar. Seperti halnya pada Shafa Aldiena Meraldine, siswi kelas VI.A SDN 1 Taliwang, makna dari Sumpah Pemuda sangat perlu dipahami oleh seluruh bangsa Indonesia, khususnya semua generasi muda yang berstatus pelajar.
"Isi dari Sumpah Pemuda kan sudah jelas, dimana disebutkan bahwa kita bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, dan mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia serta menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia," kata Shafa sapaan akrabnya, yang saat ini masih hafal dengan teks Sumpah Pemuda, Senin (29/10).
              Menurut Ibu Kholidah,S.Pd. dengan dicetusnya Sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 silam, bahwasannya bangsa Indonesia memiliki beraneka ragam kebudayaan, bahasa, suku dan lain sebagainya. Untuk itu, isi kandungan dari Sumpah Pemuda, sudah menyatukan seluruh eleman masyarakat Indonesia.
             siswi yang biasa dipanggil Shafa ini berpendapat, bagi para pelajar, sebaiknya jangan tauran atau menggunakan narkoba, karena, perbuatan seperti itu, tidak mencerminkan makna dari Sumpah Pemuda.
             "Dimana saat ini, banyak sekali yang terjadi antar pelajar tauran dan menggunakan narkoba, saya berharap kedepannya, hal seperti itu tidak terjadi lagi. Seharusnya kita malu dengan para pejuang kita yang telah mengorbankan jiwanya untuk memerdekakan bangsa ini," harap Shafa yang gemar menulis artikel kepada Buletin Insan Fikri